TRIBUNNEWS.COM - Tim pengembang proyek Touchcon yang mengembangkan platform Mining dan Airdrop melalui pemindaian Smart QR Code menerima perhatian dari industri melalui peluncuran versi baru 2.0 yang mencakup teknologi analisis Big Data yang memperluas kemampuan platform.
Menurut Touchcon, versi 1.0 yang terdahulu berfokus pada pengembangan platform mining dan airdrop secara acak melalui penggunaan QR Code yang telah dipatenkan. Namun, melaui upaya tim riset dan pengembang yang bijak, telah meluncurkan versi baru yang lebih baik lagi yaitu versi 2.0 pada tanggal 26 yang lalu.
Dalam siaran pers yang diterima disebutkan, terdapat tiga tahap pengembangan teknologi yang dihadirkan dalam versi 2.0, pada tahap pertama, telah dihadirkan TouchCoin yang dapat digunakan sebagai gas dari platform Touchcon yang dapat diperoleh melalui penambangan acak melalui iklan pasar O2O.
Pada tahap kedua, semua penambangan dan penurunan udara Platform yang transparan dan adil untuk didukung. Kemudian pada tahap ketiga, skalabilitas semakin diperluas dan teknologi analisis Big Data dengan pencocokan data base pengguna dan data scan digunakan untuk Ad Scan dengan mining dan airdrop untuk pertama kalinya dalam dunia cryptocurrency.
Dalam Revolusi Industri ke-4, Big Data telah menarik perhatian orang-orang di dunia sebagai sumber teknologi untuk sebagian besar teknologi inti termasuk kecerdasan buatan (AI).
Untuk pertama kalinya di industri ini, platform TouchCon menunjukkan Big Data yang menggabungkan cryptocurrency dan Ad Marketing O2O.
Pengguna dapat mengunduh Touch Scan untuk menambang TOC. Tapi pada saat itu, informasi pengguna hanya akan dikumpulkan sebagai data biasa.
Jika pengguna berpartisipasi dalam mining atau airdrop melalui pemindai smart phone yang dimiliki oleh pengguna, data tidak terstruktur yang merupakan kombinasi dari data stereotip serta data video dan SNS akan dikumpulkan dan disimpan untuk digunakan dalam analisis Big Data.
Big data is amazing